Nama Ali azzam umur 5 tahun 10 bulan.
Riwayat penyakit: pernah kena BP atau memiliki riwayat BP di bulan Juli 2024.
Adapun awal mula ceritanya begini, Saat itu sepulang dari kampong, acara maulid dan acara-acara keluarga lain di gampong istri, Ali azzam batuk, per 1 menit, 2 menit, 5 menit sekali batuk.
Kemudian saya memutuskan untuk ke klinik dokter spA. sebut saja dokterA, diberi resep obat batuk namun setelah 2 hari minum obat batuk resep dokterA, batuknya bukan membaik tapi malah semakin menjadi sering, per 5 detik, 10 detik batuk yang rada panjang. Kemudian besok paginya buru-buru data ke dokterA, karena dokterA bisa dipanggil melalui layanan berbayar rumah sakit pemerintah, biasanya harus tunggu sore dan datang ke klinik-nya. walhasil di rumah sakit pemerintah, dokterA mengganti obatnya dan memberi antobiotik. Disini saya langsung curiga dan meminta rontgen lalu dokterA memberi pengantar untuk rontgen.
Jreeennggg.. hasil rontgen adalah Bronkopnemonia disingkat BP.
Saya memutuskan untuk konsultasi ke dokter Sp.A lain sebut saja dokterB. Di dokterB, menyatakan penyakit BP sering dianggap batuk alergi padahal dahak pada penderita BP harus dikeluarkan, kalo perlu muntah. obat dokterA adalah batuk alergi yang efeknya meniadakan batuk dengan menekan penyebab alergi. si anak, ali azzam, di paru-paru nya menumpuk lendir (dahak) dan tubuhnya merespon untuk mengeluarkan dahak melalui batuk namun tertahan karena obat batuk alergi. dokterB melakukan pemeriksaan melalui stetoskop dan mendengar bunyi rong hi rong hi di paru-paru ali azzam sebagai pertanda benar ini adalah penyakit BP. Kesimpulannya, obatnya harus obat mengeluarkan dahak yang mengandung ambroxol. dokterB pun menulis resep obat racik berdahak epexol dan antibiotik zibramax.
Resep 1 dari dokterB: kunjungan ke 1:
Resep 2 dari dokterB: Kunjunga ke 2:
Pada bulan oktober 2024, M. Ali azzam, mulai batuk-batuk lagi ada pilek nya. saya memutuskan berobat ke BPJS dan diberi resep obat yang mirip dengan dokterB yang isi kandungannya sama namun berbeda merk dan diberi antibiotik. berikut resepnya
Dari kasus ini saya mengambil kesimpulan bahwa, 1. berobat ke dokter spA tidak menjamin menjadi lebih baik dan pasti sembuh. terbukti dokter spA salah mendiagnosa penyakit batuk berdahak disangka batuk alergi. kesalhan ini sangat FATAL terutama bagi penderita BP. Jika terlambat penanganan atau pergantian obat maka lendir atau dahak menumpuk di paru-paru yang menyebabkan sesak nafas dan bisa kematian. Kalo ingus anak bisa di sedot oleh bapaknya, kalo dahak mesti dikeluarkan oleh anak atau disedot pakai alat atau si anak di buat muntah semuntah nya agar dahak keluar.
Kesimpulan 2. jika anak batuk, langkah paling mudah, beli saja obat batuk yang mengandung ambroxol atau expetoran untuk mengeluarkan dahak. jika batuk tidak berhenti dalam 1 hari, ganti obat batuk alergi yang mengandung antitusif atau makan makanan seperti sop daging, sop ayam, yang mengandung rempah-rempah karena rempah-rempah mampu menghilangkan batuk-batuk alergi karena debu, virus yang menyebabkan gatal di tenggorokan.
Kesimpulan 3. jika batuk mengeluarkan dahak berwarna kekuning-kuningan bahkan kehijau-hijauan, kental kekuning-kuningan, kental kehijau-hijauan atau kental kuning, kental hijau dan sebagainya yang ada berwarna kuning dan hijaunya. ini batuk disebakan oleh bakteri dan obatnya harus yang mengeluarkan dahak-dahak tersebut. jika parah banget perlu anti biotik seperti cefadroxil, cefixime. Jika batuk mengeluarkan dahak atau lendiri berwarna bening seperti warna air ludah maka ini batuk alergi akibat makan goreng-gorengan, cokelat, manis-manis, pedas-pedas, dingin-dingin, es krim. obat batuknya minum yang hangat-hangat, sop daging/ayam, mengandung rempah-rempah atau obat batuk antitusif.
Kesimpulan 4: dosis minum obat zibramax yang mengandung azithromycin adalah 1x per hari dalam 3 hari atau 1x sehari dalam 5 hari. dosis minum cefixime trihydrate 100 mg / 5 ml adalah 8mg x BB. cara nya masukan 1 sendok makan atau 10ml air ke cefixe trihydrate kemudian kocok. hitung dosis berdasarkan BB. biasanya cuman bisa 3x minum. Pada kasus azzam BB 18.5 Kg, 8mg x 18kg = 144 mg sehingga dosisnya 7.5 ml =~ 150 mg (setara 144mg). Cefixime adalah antibiotik kelas 3, azithromycin adalah antibiotik kelas 4. Hati-hati penggunaan antibiotik harus dengan resep dokter. Dampaknya jika pasien sudah tidak mempan antiotik kelas 3 maka antibiotik nya harus antibiotik kelas 4. jika tidak mempan antibiotik kelas 4 maka harus antibiotik kelas 5 yang hanya tersedia dalam bentuk injeksi/suntik atau musti dirawat di rumah sakit melalui infus. Hati-hati dan hati-hati, kenalin obat-obatan agar jangan sampe tidak bisa membedakan obat biasa dan jenis antibiotik. Pengetahuan antibiotik terkadang berguna di saat darurat misal malam hari, rumah sakit jauh, dokter tidak ada, klinik tidak ada, karena pasien perlu ditangani segera agar sympton berkurang dan bisa di bawa segera ke rumah sakit atau tempat yang perjalanan maksimal 12 jam sejak minum antibiotik ke 1.
Comments
Post a Comment