Awalnya anak pulang dari kampung neneknya dan batuk yang berkepanjangan. sebentar-bentar batuk yang terdengar mendalam suaranya. Tidak seperti batuk biasa. Setiap 10-15 menit sekali batuk. lagi tidur terbangun karena batuk hingga nungging namun dahak tidak keluar. selama 3 hari diberikan obat Ataroc namun masih malah lebih sering batuk per 3-5 menit sekali batuk.
Kemudian konsul ke dokter spesialis anak (sebut saja dr. SpA 1 = bayar) di resepkan obat batuk alergi dalam bentuk racik. saya perhatikan isi obat raciknya golongan obat antihistamin untuk batuk alergi. kemudian selama 1 -2 hari saya beri ke anak namun batuk tidak berkurang malah lebih parah di malam hari. jadi saya putuskan untuk datang lagi dr. SpA 1 untuk melapor (bayar lagi), kemudian dokternya mengganti obat racik dan memberi antibiotik Cefixime. Disini saya mulai curiga karena dr. SpA 1 mengganti obat racik. Saya pun meminta untuk Rontgen saja ke dr. SpA 1 dan dia setuju namun dia bilang, paling bronhitis, gak pa-pa supaya yakin di rontgen saja.
Setelah di ROntgen, hasilnya Bronkopneumonia. @$*$@(*%!!
Disini saya langsung menstop obat racik dr. SpA 1 dan tetap memberi anti biotik Cefixime dan memberi nebulizer bisolvon. Alhamdulillah batuk berkurang dimalam hari, lebih banyak nyenyak tidur namun sesekali batuk. Pagi hari anak batuk nya terdengar suara becek seperti dahak dan dahaknya bisa keluar walaupun sedikit.
Disini Saya sedikit nekat, dan pemberian nebulizer bisolvon solution adalah inisiatif saya sebagai ayahnya berdasarkan referensi dari website alodokter.com, jurnal-jurnal kesehatan unair, unand, unsyiah, ui yang ditulis dokter-dokter spesialis anak untuk penangangan farmaterapi pnemonia. Saya juga membaca journal-journal medical dari USA untuk terapi pneumonia. Jadi inisiatif saya berdasarkan kajian ilmiah dan bukan feeling ya.
Besoknya, langsung ajak istri untuk ke klinik bpjs tempat biasa kami datang agar minta rujukan dari ke rumah sakit (menghemat biaya konsul ke dr. SpA lain sebagai second opinion). Akhirnya rujukan rumah sakit di dapat. Rujukan ini untuk jaga-jaga dan bisa konsul gratis dan bisa minta rujukan ke rumah sakit utama.
Sorenya juga saya ajak lagi istri ke ke dokter speasilis anak yang lain (dr. SpA 2) yang terkenal dan kordinator ruangan anak di rumah sakit besar. Hasil diagnosis dr. SpA 2 bilang dr. SpA 1 menduga anak saya batuk alergi padahal kalau alergi sejak masih bayi sudah ketauan dan ini kan baru pertama kali anak saya batuknya begini sampe nungging-nungging. dan jika terlambat, pembuluh darah sekitar wajah seperti mata, muka dan telinga bisa berdarah. mata juga berdarah. Saya terjemahkan disini si dr. SpA 2 menyatakan dr. SpA 1 salah diagnosa, batuk anak saya adalah batuk alergi dan seharusnya dia membaca riwayat alergi pasien karena anak saya langganan dengan dr. SpA 1 ini.
Akhirnya dr. SpA 2 meresepkan, antobiotik Azithromicin dan obat racik yang saya lihat isi nya Epexol (Ambroxol HCL) dominan + obat antihistamin sedikit saja.
Alhamdulillah, malam hari nya anak lebih nyenyak tidur nya, nafas mulai normal teratur, tidak tersendat-sendat. Pagi harinya muntah, keluar dahak, siangnya batuk langsung muntah keluar dahak juga.. selama 3 hari minum resep dr. SpA 1, anak saya batuk + muntah yang isinya dahak, ada warna hijau dan kuning.
Saya baca2 lagi di internet website alodokter, jurnal medis indonesia, luar negeri, ternyata ada jenis batuk. Jika dahak ada berwarna kuning dan hijau berarti disebabkan oleh bakteri dan jika dahak berwana putih berarti batuk alergi. Obat batuk bakteri seperti ambroxol, epexol, bromhexin (bisolvon), mucopet, mucos berfungsi untuk mengencerkan dahak sehingga mudah keluar dari paru-paru. Pnemonia adalah batuk yang dahaknya harus diencerkan karena bakteri-bakteri pnemonia memproduksi lendir berlebihan (dahak) di bronkus dan jika tidak segera diatas akan berakibat menumpuk di paru-paru dan pasien bisa tiba-tiba sesak nafas. Batuk pnemonia dikenal juga sebagai batuk rejan yang sertai bunyii whooping dan rongga perut terangkat ketika pasien kesulitan bernafas. Adapuun obat batuk alergi yang diindikasikan dahak berwarna putih seperti susu, obat batuknya mengandung antihistamin seperti ataroc, lafiped, citirizine.
Referensi jurnal terapi pnemonia:
- https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/Medicamento/article/view/7592
- Comparative efficacy of azithromycin versus clarithromycin in combination with beta-lactams to treat community-acquired pneumonia in hospitalized patients: a systematic review, https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/03000605211049943
- Randomized, Multicentre Study of the Efficacy and Tolerance of Azithromycin versus Clarithromycin in the Treatment of Adults with Mild to Moderate Community-Acquired Pneumonia, https://link.springer.com/article/10.1007/s100960050201
- Comparative efficacy of azithromycin versus clarithromycin in combination with beta-lactams to treat community-acquired pneumonia in hospitalized patients: a systematic review, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8645313/
- Clarithromycin vs. Azithromycin for Pneumonia, https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2004/0115/p420.html#:~:text=Overall%20mortality%20rates%20were%20significantly,the%20two%20macrolide%20treatment%20groups.
- Farmakoterapi Pneumonia, https://repository.unair.ac.id/124429/2/Bukti%20C-19%20Book.pdf
- https://conference.usk.ac.id/TIFK/1/paper/viewFile/773/68, Diagnosis Community Aquired Pneumonia (CAP) dan Tatalaksana Terkini
- Antibiotik Golongan Fluorokuinolon: Manfaat dan Kerugian, https://media.neliti.com/media/publications-test/179245-antibiotik-golongan-fluorokuinolon-manfa-5844eaaa.pdf
- https://www.alodokter.com/quinolone
- https://www.alodokter.com/levofloxacin
- https://www.alodokter.com/azithromycin
- VALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK PENDERITA PENYAKIT PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT IRABUANA PALU PERIODE JULI-DESEMBER 2017, https://ojs.farmasimahaganesha.ac.id/index.php/AHP/article/download/5/9
- STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT HJ. BUNDA HALIMAH KOTA BATAM, https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/download/1252/669/
- EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP DI RSUD dr. SOEDARSO PONTIANAK, https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfarmasi/article/viewFile/42256/75676586867
- Pola Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Dewasa Rawat Inap RSU PKU Muhammadiyah Bantul Periode Tahun 2022, https://jurnal.stikes-ibnusina.ac.id/index.php/an-Najat/article/download/663/636/2452
Berdasarkan hasil bacaan diatas, saya berkesimpulan untuk terapi batuk pada anak sebagai berikut:
1. Jika batuk muncul di hari ke 1, banyakin minum air putih. dan perhatiakan jumlah batuk anak dalam sehari maksimal 1x masih normal. jika lebih dari 3x berarti ada indikasi batuk bakteri atau alergi. disini banyakin dulu minum air putih atau minum air hangat.
Jika hari ke 3, batuk masih ada, jangan buru-buru bawa ke dokter. Coba berikan ambroxol HC dalam 1 hari. Jika batuk berkurang intensitasnya berarti obat nya tepat, teruskan sampai hari ke 3 dan perhatikan apakah batuk masih ada?? atau hilang sama sekali (sembuh).
Jika setelah 3 hari pemberian ambroxol, batuk anak masih ada, perhatikan suara batuknya. Jika batuk anak sampe membuat anak nungging, terbangun lagi nyenyak tidur, lagi jalan/bermain dia sampe nungging mau muntah begitu. Nah itu berarti harus minum antibiotik. Disini pengawasan batuk oleh orang tua sangat-sangat penting!!! kemudian, Jika batuknya menjadi biasa, teruskan ambroxolnya sampai habis. dan jika terdengar lebih dalam, intensitas lebih dari 5x dalam sehari. Perhatikan batuknya, jika terdengar kering, minta anak buang dahak. jika belum bisa. Berikan obat Ambroxol, setelah pemberian ambroxol, dahak jadi encer dan mudah keluar, nah cepet2 di cek dahak anak, apakah warna kuning/hijau atau putih susu??
Jika batuk terdengar semakin dalam sampai membuat anak nungging dan terbangun dari tidur, terutama pada malam hari pnemonia aktif bekerja. segera minumkan Azithromycin dengan dosis tertera pada kertas botolnya (sehari 1x saja di jam yang sama, gak boleh kecepatan dan terlambat). Ada 2 model pemberian. model pertama, dosis 3 hari, per hari 500mg. model kedua, dosis 5 hari, hari pertama 500mg, hari ke 2, 3, 4, 5 = 250mg. Merk Azithromicin yang TOP = Zibramax. Pemberian Azithromicin disertai pemberian Ambroxol HCL untuk pengencer dahak.
InsyaAllah, stelah pemberian Azitrhomicin, batuk anak yang sampai nungging-nunggin di hari pertama pemberian akan langsung hilang.
Comments
Post a Comment